adipraa.com - Sudah cukup lama tidak memperbarui artikel di blog ini. Terakhir kali adipraa menulis adalah pada 29 September 2025, ketika menikmati seporsi nasi goreng salmon di Teduh Rasa. Setelah jeda beberapa minggu, akhirnya bisa kembali menulis ulasan kuliner, kali ini tentang sebuah menu yang cukup menarik perhatian: Mie Ayam Goreng Cak No, yang berlokasi di Jalan Godean, Yogyakarta.
Kunjungan ke warung ini terjadi secara spontan. Saat itu saya dan istri hendak menjemput anak yang tengah mengikuti lomba baris-berbaris atau tonti di SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta pada hari sabtu lalu (11/10/2025). Karena acara belum selesai, kami memutuskan mencari tempat makan ringan untuk mengisi waktu, diputuskanlah mie ayam. Tidak jauh dari sekolah, ada “Mie Ayam Cak No” yang menjual hanya dua macam menu saja yaitu Mie Ayam Goreng dan Mie Ayam Kuah.
Depot Mie Ayam Cak No |
Seporsi mie ayam goreng di sini dibanderol dengan harga Rp15.000, harga yang menurut kami cukup terjangkau untuk porsi dan tampilan yang menggugah selera. Saat pesanan datang, aroma gurihnya langsung menyeruak. Di atas piring putih tersaji mie yang dimasak kering, tidak berkuah seperti mie ayam pada umumnya. Mienya tampak kenyal dan berkilau, dibalut bumbu kecap manis yang merata, lalu diberi topping potongan daging ayam berbumbu kecap serta taburan bawang goreng yang melimpah.
Dari tampilannya saja sudah menggoda, tetapi rasa ternyata lebih dari sekadar menarik mata. Ketika suapan pertama masuk ke mulut, kombinasi rasa manis gurih langsung terasa seimbang. Tekstur mienya pas—tidak terlalu lembek, tapi juga tidak terlalu keras. Potongan ayamnya empuk dengan rasa bumbu yang meresap, sementara bawang goreng di atasnya memberi sensasi renyah dan aroma khas yang semakin menambah kenikmatan.
Mie Ayam Goreng Cak No |
Yang membuat menu ini berbeda adalah konsep “mie ayam goreng” yang jarang ditemui. Biasanya, mie ayam disajikan berkuah kaldu, namun Cak No justru menawarkan sensasi lain, mie ayam versi kering, yang lebih mirip mie yamin tetapi tanpa kuah terpisah. Tambahan potongan sawi hijau memberikan kesegaran, sedangkan potongan mentimun di sisi piring membantu menyeimbangkan rasa gurih dengan sedikit kesegaran alami. Dari segi porsi, sepiring mie ayam goreng ini cukup mengenyangkan untuk ukuran makan siang. Tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak kurang. Cocok untuk dinikmati saat menunggu, seperti yang adipraa lakukan waktu itu.
Secara keseluruhan, Mie Ayam Goreng Cak No menawarkan cita rasa yang unik dan memuaskan, terutama bagi pecinta mie yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Dengan harga Rp15.000 per porsi, menu ini bisa dikatakan memberikan value for money yang baik. Rasa bumbunya kuat tapi tidak berlebihan, dan tekstur mienya menjadi nilai plus tersendiri.
Jika kebetulan sahabat sedang melintas di sekitar Jalan Godean, adipraa rekomendasikan untuk mencoba seporsi mie ayam goreng ini. Cocok untuk makan siang ringan, menunggu acara anak sekolah, atau sekadar mengisi waktu di tengah padatnya aktivitas.
Setelah mencicipi, adipraa bisa bilang: meski sederhana, Mie Ayam Goreng Cak No punya cita rasa yang “ngangenin”. Dan mungkin, setelah ini akan kembali lagi ke sana—bukan sekadar menunggu, tapi memang untuk menikmati mie ayam gorengnya yang lezat.
0 comments: