Friday, 12 December 2025

Memencar Janda Bolong di Rumah: Dari Pemotongan hingga Akar Tumbuh

adipraa.com - Berkebun di rumah itu rasanya seperti punya ruang kecil untuk menenangkan diri. Begitu juga yang saya rasakan setiap kali melihat tanaman hias di sudut-sudut rumah, terutama janda bolong atau Monstera adansonii yang sudah saya rawat cukup lama. Tanaman ini tumbuh dengan subur dan daunnya yang berlubang-lubang cantik selalu berhasil bikin suasana rumah terasa lebih hidup. Sampai akhirnya, pada 2 Desember 2025, saya punya agenda khusus: saatnya memangkas dan memencar janda bolong yang sudah menjuntai panjangnya bukan main.
Tanaman Monstera Adansonii menjuntai panjang
Tanaman Monstera Adansonii menjuntai panjang

Tanaman janda bolong ini saya letakkan agak tinggi di lantau atas dekat dinding, persis di dekat pipa saluran air. Tempatnya memang pas banget karena cahaya matahari yang masuk itu terang tapi tidak langsung menyengat, jadi tanaman betah. Dari foto yang saya ambil, kelihatan jelas bagaimana batangnya menjuntai panjang ke bawah sampai hampir menyentuh lantai. Total panjangnya mencapai sekitar 4 meter, dan jujur saja, kalau dibiarkan lebih lama mungkin bisa sampai menyapu lantai! 
Janbol dipotong sekitar 1 meter
Janbol dipotong sekitar 1 meter

Karena sudah terlalu panjang, saya memutuskan untuk memangkas kurang lebih 1 meter dari bagian ujungnya. Saya ingin memperbanyak tanaman ini. Jadi saya ambil gunting, lalu mulai memotongnya. Enaknya janda bolong, proses pemotongan seperti ini simpel dan tidak bikin tanaman stres selama dilakukan bertahap dan dengan alat yang bersih. 
Potong 1 ruas 1 daun
Potong 1 ruas 1 daun

Setelah berhasil memotong satu meter batang, langkah berikutnya adalah membaginya menjadi potongan-potongan kecil. Saya memilih teknik satu ruas satu daun, karena cara ini paling aman dan peluang hidupnya paling tinggi. Setiap ruas punya mata tunas yang bisa menumbuhkan akar, jadi satu batang panjang bisa jadi banyak bibit baru. Rasanya seperti dapat bonus tanaman dari satu pohon saja! 

Proses memotong per ruas ini cukup menyenangkan. Saya perhatikan masing-masing ruas, lalu memotongnya satu per satu. Daun-daun yang ikut dalam potongan masih segar, warnanya hijau cerah, dan bentuknya khas janda bolong yang berlubang-lubang artistik. Ukurannya juga pas, tidak terlalu besar, jadi mudah untuk di-handle saat proses perendaman nanti.
Rendam potongan Janbol dalam air
Rendam potongan Janbol dalam air

Setelah semua potongan siap, saya siapkan sebuah wadah berisi air bersih. Ini adalah langkah penting sebelum memindahkannya ke tanah, karena metode stek air memang terkenal cepat menumbuhkan akar. Saya masukkan semua potongan batang tadi ke dalam wadah, memastikan setiap ruas yang punya calon akar terendam air sementara daunnya tetap di atas permukaan. Wadahnya saya letakkan di tempat yang terang tapi tidak kena sinar matahari langsung—tempat yang sama seperti lokasi tanaman induknya tumbuh subur.

Setelah beberapa hari, saya cek secara berkala. Airnya saya ganti dua sampai tiga hari sekali supaya tetap jernih dan tidak berlendir. Selama beberapa hari pertama, belum terlihat perubahan yang berarti. Namun saya tetap rajin memantau, siapa tahu ada tanda-tanda kehidupan baru yang muncul. 
Mulai muncul akar panjang berwarna putih
Mulai muncul akar panjang berwarna putih

Lalu, pada 13 Desember 2025, saya kembali mengecek seluruh stek janda bolong. Kali ini hasilnya bikin senyum lebar! Beberapa potongan batang sudah mulai menunjukkan akar panjang berwarna putih, tumbuh dari ruas yang terendam air. Pada foto yang saya ambil, terlihat jelas akar-akar itu memanjang keluar, tampak segar dan sehat. Bahkan ada beberapa yang sudah lebih dari satu centimeter—tanda bahwa proses perakaran berjalan dengan sangat baik. Melihat akar-akar itu tumbuh rasanya seperti dapat hadiah kecil dari alam. Ada kepuasan tersendiri melihat potongan batang yang beberapa hari lalu hanya “berenang” di wadah air, kini berubah jadi bibit tanaman baru yang siap tumbuh. Ini momen yang sering bikin seorang penghobi tanaman jadi ketagihan berkebun. 

Untuk saat ini, semua stek masih saya biarkan di air. Saya ingin akarnya tumbuh sedikit lebih panjang sebelum dipindahkan ke pot kecil. Jadi proses pengepotan belum saya lakukan—itu akan saya bahas di artikel berikutnya. Yang jelas, perkembangan akar per 13 Desember ini sudah membuat saya makin semangat menunggu fase selanjutnya. Bagi saya, berkebun itu bukan cuma soal hasil akhir, tapi prosesnya. Mulai dari memotong batang, merendamnya, mengganti air, hingga melihat akar tumbuh sedikit demi sedikit—semua tahapan itu memberi rasa senang yang sederhana tapi nyata. Dan perjalanan janda bolong ini baru setengahnya. Sisanya, termasuk proses pindah ke pot dan perawatan setelahnya, akan saya ceritakan di artikel selanjutnya.

Sunday, 30 November 2025

Kuliner Enak di Pusat Kota Jogja? Coba Kampung Kecil Resto Tegalrejo!

adipraa.com - Berakhir pekan sambil mencari tempat makan nyaman di tengah kota sering kali menjadi tantangan, terutama ketika membawa anak. Namun pengalaman saya berkunjung ke Kampung Kecil Resto yang berada di Jl. Hos Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, benar-benar memberikan kesan menyenangkan dan melebihi ekspektasi. Meski lokasinya berada di pusat kota yang biasanya ramai, suasana yang dihadirkan di Kampung Kecil justru terasa tenang, teduh, dan nyaman sejak pertama kali melangkah masuk. Konsep tempat makan bernuansa desa dengan sentuhan tradisional membuatnya terasa seolah menjauh sejenak dari hiruk pikuk kota, tanpa harus berkendara jauh. 
Kampung Kecil Resto
Kampung Kecil Resto

Salah satu hal yang paling saya sukai dari Kampung Kecil adalah ketersediaan fasilitas bermain anak. Ini tentu menjadi nilai plus bagi para orang tua yang ingin makan dengan tenang sambil melihat anak tetap aktif dan senang. Area bermainnya cukup aman, bersih, dan terawat, sehingga anak-anak bisa menikmati waktu bermain sementara orang tua menikmati hidangan. Tidak semua restoran keluarga menyediakan fasilitas ini, dan keberadaannya membuat pengalaman kuliner semakin menyenangkan. 
Paket Nasi Liwet
Paket Nasi Liwet

Kala itu, saya menikmati Paket Nasi Liwet, salah satu menu andalan yang memang cocok disantap bersama keluarga. Paket ini terdiri dari Nasi Liwet untuk 4 orang, Ayam Goreng Kampung Kecil utuh, udang kampung kecil, bakwan jagung, keripik tempe Bandung, tahu goreng, sayur asem, sambal dan lalapan, serta teh hangat sebagai pelengkap. Ketika hidangan tersaji di meja, aroma nasi liwetnya langsung menggugah selera—harum, gurih, dan terasa hangat seperti masakan rumahan.

Ayam gorengnya menjadi salah satu favorit saya. Kulitnya renyah, dagingnya lembut, dan bumbunya meresap hingga ke dalam. Udang kampung kecil yang disajikan juga memiliki rasa gurih dan segar, cocok disantap bersama nasi liwet hangat. Bakwan jagung hadir dengan tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam, menawarkan rasa manis alami dari jagung. Sementara itu, keripik tempe Bandung memberikan sensasi kriuk yang menambah variasi tekstur dalam satu hidangan. Tahu goreng pun tak kalah nikmat, sederhana namun pas sebagai pendamping lauk lainnya.

Tak ketinggalan, sayur asem menjadi penyegar di antara hidangan yang dominan gurih. Kuahnya segar, sedikit asam, dan memberikan keseimbangan rasa yang membuat seluruh menu terasa lengkap. Ditambah lagi dengan sambal dan lalapan yang memberikan sentuhan pedas dan segar, menjadikan pengalaman makan semakin mantap. Semua hidangan terasa seperti makan besar bersama keluarga di rumah, namun dengan porsi yang lebih melimpah dan sentuhan pelayanan restoran yang rapi. 
Es Cendol Kampung Kecil
Es Cendol Kampung Kecil

Untuk minuman, saya mencoba es cendol. Minuman ini hadir dengan rasa manis yang pas, gurih santannya terasa lembut, dan es batunya membuatnya sangat menyegarkan. Sebuah pilihan minuman yang cocok dinikmati setelah menyantap hidangan berbumbu seperti paket nasi liwet tersebut.
Gratis Cotton Candy
Gratis Cotton Candy

Hal menarik lainnya adalah adanya gratis cotton candy yang bisa dinikmati pengunjung. Anak saya tentu menjadi salah satu yang paling senang dengan bonus menarik ini. Cotton candy yang lembut dan manis membuat kunjungan kami terasa lebih menyenangkan, terutama bagi anak-anak yang memang menyukai kejutan kecil seperti ini. 
Suasana di Kampung Kecil yang teduh
Suasana di Kampung Kecil yang teduh

Tempat bermain anak di Kampung Kecil
Tempat bermain anak di Kampung Kecil

Selain soal makanan, saya juga memperhatikan bahwa tempat ini bersih dan nyaman. Area makan ditata rapi, pencahayaan cukup, serta banyak spot yang terasa adem. Area parkirnya luas, sehingga tidak perlu khawatir kesulitan mencari tempat parkir meski datang saat akhir pekan yang biasanya ramai. 

Dengan semua pengalaman positif itu, saya merasa bahwa Kampung Kecil layak disebut sebagai tempat makan dengan tagline “Rasanya nge-raja, harganya nge-rakyat”—pas sekali dengan cita rasa yang memuaskan namun tetap ramah di kantong. Paket menu yang lengkap, suasana nyaman, fasilitas untuk anak, hingga bonus cotton candy membuatnya menjadi destinasi kuliner keluarga yang benar-benar menyenangkan. Bagi yang ingin menikmati makanan tradisional dalam suasana santai dan bersahabat di tengah kota, Kampung Kecil Resto bisa menjadi pilihan tepat untuk dikunjungi di akhir pekan.

Friday, 7 November 2025

Gudeg Mercon Yu Yah, Kuliner Malam Manis-Pedas di Jalan Magelang Yogyakarta

adipraa.com - Gudeg Mercon Yu Yah yang terletak di Jalan Magelang, tepatnya di selatan Toko Elektronik At-Takrib, menjadi salah satu destinasi kuliner malam yang adipraa rekomendasikan untuk sahabat semua. Warung sederhana ini sudah terkenal di kalangan penikmat kuliner malam karena keunikan rasanya yang memadukan gudeg manis khas Jogja dengan pedasnya oseng mercon. Rabu  malam (29/10/2025), lari dari pemadaman listrik di rumah, saya dan keluarga pun memutuskan keluar untuk kulineran. Direkomendasikanlah oleh sodara untuk mencoba Gudeg Mercon Yu Yah. Gasss! 
Lesehan Gudeg Yu Yah
Lesehan Gudeg Yu Yah

Warung ini mulai buka pukul 8 malam dan biasanya bertahan hingga larut malam, tergantung seberapa cepat lauknya habis. Karena jam bukanya yang relatif malam, tempat ini sering menjadi tujuan bagi pekerja malam, mahasiswa, atau siapa pun yang mencari pengisi perut setelah beraktivitas seharian. Suasana di Gudeg Yu Yah sangat khas kuliner malam Jogja: sederhana namun hangat. Tempatnya berupa lesehan di emperan depan toko. 
Suasana di Lesehan Gudeg Yu Yah
Suasana di Lesehan Gudeg Yu Yah

Tidak ada interior mewah, tetapi yang dijual di sini adalah cita rasa dan suasana. Saat kami datang sekitar pukul sembilan malam, warung ini masih cukup ramai. Orang-orang duduk berkelompok beralaskan tikar sederhana, ada yang makan sambil bercanda, ada pula yang diam menikmati rasa pedas menggigit dari oseng merconnya. Semua terasa otentik dan penuh kehangatan khas malam di Yogyakarta. 
Gudeg Oseng Mercon
Gudeg Oseng Mercon

Menu andalan di sini tentu saja nasi gudeg oseng mercon. Dalam satu piring, tersaji nasi putih hangat, gudeg yang lembut dan manis, sambal krecek yang gurih, serta potongan oseng mercon yang penuh cabai rawit. Perpaduan ini menciptakan sensasi rasa yang menarik—manisnya gudeg mengawali suapan dengan lembut, lalu disusul ledakan pedas dari oseng mercon yang benar-benar “meledak” di lidah. Daging dalam oseng merconnya dimasak dengan bumbu rempah yang kuat, cabai melimpah, dan sedikit minyak yang membuat rasanya semakin nendang. Bagi penyuka pedas, ini adalah surga kecil yang membuat keringat bercucuran tapi lidah tak berhenti mengunyah. Menariknya, meski gudegnya manis khas Jogja, perpaduan dengan oseng mercon membuat rasa keseluruhan jadi seimbang—tidak terlalu manis, tidak pula terlalu pedas, tetapi justru saling melengkapi. 

Selain menu utama tersebut, tersedia juga berbagai pilihan lauk bagi yang ingin menambah cita rasa. Semua lauk disusun di atas meja panjang, membuat pengunjung bisa memilih sesuai selera layaknya warung tradisional pada umumnya. Meski tempatnya sederhana, pelayanan di Gudeg Yu Yah cukup cepat dan ramah. 

Karena lokasinya di pinggir jalan besar, pengunjung yang datang dengan kendaraan sebaiknya berhati-hati saat parkir, terutama di jam-jam ramai. Sebaiknya datang sekitar pukul 8 hingga 9 malam saat warung baru buka, agar bisa mendapatkan pilihan lauk yang masih lengkap dan suasana belum terlalu penuh. Menjelang tengah malam, biasanya beberapa menu favorit seperti oseng mercon bisa cepat habis karena banyak peminatnya. 

Gudeg Mercon Yu Yah adalah perpaduan sempurna antara cita rasa tradisional dan kenikmatan kuliner malam yang autentik. Tempat ini membuktikan bahwa gudeg tidak selalu harus identik dengan rasa manis. Duduk lesehan di bawah langit malam Jogja sambil menikmati nasi hangat dan aroma cabai yang pedas terasa seperti pengalaman sederhana namun tak terlupakan. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Yogyakarta, terutama di kawasan Jalan Magelang, menikmati sepiring nasi gudeg oseng mercon Yu Yah adalah pengalaman kuliner yang sayang untuk dilewatkan. Yuk cobain!