adipraa.com - Berkebun di rumah itu rasanya seperti punya ruang kecil untuk menenangkan diri. Begitu juga yang saya rasakan setiap kali melihat tanaman hias di sudut-sudut rumah, terutama janda bolong atau Monstera adansonii yang sudah saya rawat cukup lama. Tanaman ini tumbuh dengan subur dan daunnya yang berlubang-lubang cantik selalu berhasil bikin suasana rumah terasa lebih hidup. Sampai akhirnya, pada 2 Desember 2025, saya punya agenda khusus: saatnya memangkas dan memencar janda bolong yang sudah menjuntai panjangnya bukan main.
| Tanaman Monstera Adansonii menjuntai panjang |
Tanaman janda bolong ini saya letakkan agak tinggi di lantau atas dekat dinding, persis di dekat pipa saluran air. Tempatnya memang pas banget karena cahaya matahari yang masuk itu terang tapi tidak langsung menyengat, jadi tanaman betah. Dari foto yang saya ambil, kelihatan jelas bagaimana batangnya menjuntai panjang ke bawah sampai hampir menyentuh lantai. Total panjangnya mencapai sekitar 4 meter, dan jujur saja, kalau dibiarkan lebih lama mungkin bisa sampai menyapu lantai!
| Janbol dipotong sekitar 1 meter |
Karena sudah terlalu panjang, saya memutuskan untuk memangkas kurang lebih 1 meter dari bagian ujungnya. Saya ingin memperbanyak tanaman ini. Jadi saya ambil gunting, lalu mulai memotongnya. Enaknya janda bolong, proses pemotongan seperti ini simpel dan tidak bikin tanaman stres selama dilakukan bertahap dan dengan alat yang bersih.
| Potong 1 ruas 1 daun |
Setelah berhasil memotong satu meter batang, langkah berikutnya adalah membaginya menjadi potongan-potongan kecil. Saya memilih teknik satu ruas satu daun, karena cara ini paling aman dan peluang hidupnya paling tinggi. Setiap ruas punya mata tunas yang bisa menumbuhkan akar, jadi satu batang panjang bisa jadi banyak bibit baru. Rasanya seperti dapat bonus tanaman dari satu pohon saja!
Proses memotong per ruas ini cukup menyenangkan. Saya perhatikan masing-masing ruas, lalu memotongnya satu per satu. Daun-daun yang ikut dalam potongan masih segar, warnanya hijau cerah, dan bentuknya khas janda bolong yang berlubang-lubang artistik. Ukurannya juga pas, tidak terlalu besar, jadi mudah untuk di-handle saat proses perendaman nanti.
| Rendam potongan Janbol dalam air |
Setelah semua potongan siap, saya siapkan sebuah wadah berisi air bersih. Ini adalah langkah penting sebelum memindahkannya ke tanah, karena metode stek air memang terkenal cepat menumbuhkan akar. Saya masukkan semua potongan batang tadi ke dalam wadah, memastikan setiap ruas yang punya calon akar terendam air sementara daunnya tetap di atas permukaan. Wadahnya saya letakkan di tempat yang terang tapi tidak kena sinar matahari langsung—tempat yang sama seperti lokasi tanaman induknya tumbuh subur.
Setelah beberapa hari, saya cek secara berkala. Airnya saya ganti dua sampai tiga hari sekali supaya tetap jernih dan tidak berlendir. Selama beberapa hari pertama, belum terlihat perubahan yang berarti. Namun saya tetap rajin memantau, siapa tahu ada tanda-tanda kehidupan baru yang muncul.
Lalu, pada 13 Desember 2025, saya kembali mengecek seluruh stek janda bolong. Kali ini hasilnya bikin senyum lebar! Beberapa potongan batang sudah mulai menunjukkan akar panjang berwarna putih, tumbuh dari ruas yang terendam air. Pada foto yang saya ambil, terlihat jelas akar-akar itu memanjang keluar, tampak segar dan sehat. Bahkan ada beberapa yang sudah lebih dari satu centimeter—tanda bahwa proses perakaran berjalan dengan sangat baik.
Melihat akar-akar itu tumbuh rasanya seperti dapat hadiah kecil dari alam. Ada kepuasan tersendiri melihat potongan batang yang beberapa hari lalu hanya “berenang” di wadah air, kini berubah jadi bibit tanaman baru yang siap tumbuh. Ini momen yang sering bikin seorang penghobi tanaman jadi ketagihan berkebun.
Untuk saat ini, semua stek masih saya biarkan di air. Saya ingin akarnya tumbuh sedikit lebih panjang sebelum dipindahkan ke pot kecil. Jadi proses pengepotan belum saya lakukan—itu akan saya bahas di artikel berikutnya. Yang jelas, perkembangan akar per 13 Desember ini sudah membuat saya makin semangat menunggu fase selanjutnya.
Bagi saya, berkebun itu bukan cuma soal hasil akhir, tapi prosesnya. Mulai dari memotong batang, merendamnya, mengganti air, hingga melihat akar tumbuh sedikit demi sedikit—semua tahapan itu memberi rasa senang yang sederhana tapi nyata. Dan perjalanan janda bolong ini baru setengahnya. Sisanya, termasuk proses pindah ke pot dan perawatan setelahnya, akan saya ceritakan di artikel selanjutnya.
0 comments: