adipraa.com - Sarapan pagi selalu punya cerita tersendiri, apalagi jika dilakukan di tempat yang suasananya masih tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota. Itulah yang saya rasakan saat memutuskan sarapan di Kedai Mbak Pesta. Kedai ini mulai buka sejak pukul 7 pagi, sehingga kami pun bergegas dari rumah agar bisa datang lebih awal. Biasanya, menurut cerita banyak orang, Kedai Mbak Pesta cukup ramai terutama saat hari libur dan akhir pekan, bahkan tak jarang pengunjung harus rela mengantre. Mumpung sedang cuti, saya mencoba peruntungan dengan harapan bisa menikmati sarapan dengan lebih santai.
| Pintu Masuk Kedai Mbak Pesta |
Setibanya di lokasi, suasana pagi langsung terasa menenangkan. Udara masih segar, dan pemandangan pematang sawah yang terbentang di sekitar kedai menjadi daya tarik utama. Kedai Mbak Pesta mengusung konsep sederhana, namun justru itulah yang membuatnya terasa hangat dan akrab. Memasuki pintu masuk Kedai Mbak Pesta, kami pun disambut karyawannya untuk mencarikan tempat duduk, meja 24 dengan view pematang sawah yang sedang hijau-hijaunya.
| Fosil Sepeda Onthel |
Terlihat hiasan sepeda onthel yang diletakkan sebagai elemen dekorasi, memberikan kesan tradisional sekaligus estetik. Tempat duduknya tertata rapi, tidak berlebihan, dan cukup nyaman untuk menikmati sarapan tanpa tergesa-gesa.
| Nasi Sayur Pepes Ayam |
Untuk menu utama, saya memilih nasi sayur lengkap dengan gorengan serta pepes ayam. Nasi sayurnya disajikan dengan porsi pas untuk sarapan, sayurannya segar, dan gorengannya menjadi pelengkap yang menggugah selera. Namun, perhatian utama saya tertuju pada pepes ayamnya. Pepes ayam di Kedai Mbak Pesta dibanderol dengan harga Rp29.000, dan menurut saya sebanding dengan kualitas yang disajikan.
| Pepes Ayam |
Dari tampilannya saja sudah terlihat menggoda, dibungkus daun pisang dengan bumbu merah yang meresap hingga ke serat daging ayam. Saat dibuka, aroma khas daun pisang berpadu dengan rempah langsung menyeruak.
Tekstur ayamnya empuk dan tidak kering, menandakan proses pengukusan yang pas. Bumbunya terasa kaya, dengan perpaduan rasa gurih, pedas ringan, dan aroma rempah yang kuat. Daun kemangi yang ikut terbungkus di dalam pepes memberikan sensasi segar saat disantap. Pepes ayam ini sangat cocok dipadukan dengan nasi hangat, apalagi disantap di pagi hari ketika perut masih kosong. Rasanya mengenyangkan, namun tidak membuat enek, sehingga pas untuk menjadi menu sarapan.
| Jaseruk |
Untuk minuman, saya memilih jaseruk, singkatan dari jahe sereh jeruk, yang disajikan dengan gula batu. Minuman ini dibanderol dengan harga Rp15.000. Jaseruk menjadi pilihan tepat untuk menemani sarapan pagi karena rasanya hangat dan menyegarkan. Perpaduan jahe yang menghangatkan tubuh, aroma sereh yang menenangkan, serta sentuhan jeruk yang memberikan rasa segar, membuat minuman ini terasa seimbang. Gula batu memberikan rasa manis yang tidak berlebihan, sehingga tetap nyaman di lidah.
Selain menu makanan berat, Kedai Mbak Pesta juga menyediakan aneka pilihan camilan tradisional. Ada jenang gempol yang cocok untuk penggemar jajanan manis khas Jawa, serta berbagai jajanan pasar lainnya yang bisa dipilih sesuai selera. Kehadiran menu tambahan ini membuat pengunjung punya banyak opsi, baik untuk sarapan ringan maupun sekadar ngemil sambil menikmati suasana pagi.
| Meja 24 |
Secara keseluruhan, pengalaman sarapan pagi di Kedai Mbak Pesta terasa lengkap. Mulai dari suasana yang nyaman dengan pemandangan pematang sawah, dekorasi sederhana namun berkesan seperti sepeda onthel, hingga pilihan menu yang beragam dan bercita rasa rumahan. Pepes ayamnya layak menjadi menu pilihan, begitu pula jaseruk yang cocok sebagai teman sarapan. Jika sahabat mencari tempat sarapan dengan nuansa tenang, makanan enak, dan suasana tradisional yang menenangkan, Kedai Mbak Pesta sangat layak untuk direkomendasikan.
0 comments: