Tuesday 18 December 2018

Menikmati Candi dan Saoto Bathok di Desa Sambisari

adipraa.com - Menyapa candi di pagi hari, hayuk! Yup, kegiatan ini saya lakukan bersama istri dan anak lanang disela-sela libur menghabiskan cuti di akhir tahun. Mengunjungi situs bersejarah seperti candi adalah salah satu kegiatan favorit saya untuk mengisi waktu libur.

Candi yang dikunjungi kali ini adalah Candi Sambisari yang merupakan candi bergenre Hindu. Awalnya, candi ini secara tak sengaja ditemukan oleh seorang petani saat menggali lapangan. Selama berabad-abad lamanya candi ini tertimbun di dalam tanah, diperkirakan karena terkubur oleh material vulkanik letusan gunung Merapi. 
Komplek Candi Sambisari | adipraa.com
Komplek Candi Sambisari

Menikmati candi yang dibangun pada masa dinasti Syailendra ini pemandangannya cukup unik, karena letak komplek candinya berada lebih rendah dari permukaan tanah. Hamparan rumput hijau mengelilingi komplek candi ini. Terdapat tulisan Candi Sambisari dari tanaman perdu yang berada di dinding tanah sebelah timur. Semuanya tampak hijau segar.
Anak Tangga menuju bangunan candi Sambisari | adipraa.com
Anak Tangga menuju bangunan candi Sambisari

Untuk memasuki bangunan candi yang dikelilingi pagar batu 2 (dua) lapis ini kita harus menuruni beberapa anak tangga terlebih dahulu. Terdapat 4 lokasi tangga turun yang dapat dilalui sebagai akses menuju bangunan candi Sambisari.
Selfie  di depan bilik candi utama | adipraa.com
Selfie di depan bilik candi utama

Komplek Candi yang diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 23 Maret 1987 ini terdiri dari 1 bangunan candi utama dan 3 bangunan candi pendamping (pewara). Di dalam bilik candi utama ini terdapat lingga dan yoni dimana membuktikan bahwa tempat ini dahulu digunakan sebagai tempat pemujaan dewa Syiwa dalam ajaran Hindu.
Arca Agastya di sisi sebelah selatan | adipraa.com
Arca Agastya di sisi sebelah selatan

Anak lanang pun mengajak berkeliling menyusuri bangunan Candi Sambisari. Menjelajahi komplek bangunan Candi Sambisari, kita akan menemukan beberapa relung candi yang berisikan arca, diantaranya ada arca Dewi Durga, arca Ganesha dan arca Agastya. Yang sangat disayangkan adalah ada arca yang hilang karena dicuri, yaitu arca Mahakal dan Nandiswara yang seharusnya menempati relung yang berada di sisi barat dekat pintu masuk candi.
Berfoto di Candi Sambisari | adipraa.com
Berfoto di Candi Sambisari
Anak lanang mengintip di ujung pagar batu | ado[raa.com
Anak lanang mengintip di ujung pagar batu

Saya pun menikmati keindahan Candi Sambisari dengan mencari foto angle yang apik untuk mengabadikan momen liburan akhir tahun bersama keluarga.
Komplek Candi Sambisari | adipraa.com
Komplek Candi Sambisari

Untuk sahabat yang ingin mengunjungi Candi Sambisari, lokasinya berada di Desa Sambisari. Dari pusat kota jogja, arahkan perjalanan menuju arah Jalan Raya Jogja-Solo, lokasinya kira-kira 4 (empat) kilometer sebelum kompleks Candi Prambanan. Alamatnya di Jalan Candi Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta.
Simak cerita plesiran candi lainnya disini: Jappa-Jappa Ke Keraton Ratu Boko
Dari Jalan Raya Jogja-Solo, ada pertigaan setelah Bandara Adisucipto dengan penanda Gedung Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, belok kiri ke arah utara. Komplek Candi Sambisari berdiri di area perkampungan warga.
Saoto Bathok Mbah Katro | adipraa.com
Saoto Bathok Mbah Katro

Jika lapar melanda saat mengunjungi Candi Sambisari, saya rekomendasikan untuk menjajal "Saoto Bathok Mbah Katro". Warungnya berada di sebelah utara berjarak tak jauh dari komplek candi. Warung ini tidak buka cabang dimanapun selain di Desa Sambisari ini.
Saoto Bathok dan menu pelengkapnya | adipraa.com
Saoto Bathok dan menu pelengkapnya

Warung ini menawarkan Saoto daging bergenre soto solo yang penyajiannya dengan mangkok bathok atau tempurung kelapa. Sebagai pelengkap, kita bisa memilih lauk seperti tempe, sate usus dan sate telur. Saya dan keluarga menikmati Saoto Bathok ini sebagai sarapan sebelum menjelajahi Candi Sambisari.

Oke gaes, sekian cerita saya menikmati Candi dan Saoto Bathok di Desa Sambisari. Paket kompit bukan, wisata sejarah sekaligus kulineran. So, buat sahabat yang ingin main ke Jogja dalam rangka liburan akhir tahun, spot wisata satu ini bisa banget dimasukkan list destinasi jogja yang wajib dikunjungi. Maturunuwun.
Previous Post
Next Post
Related Posts

25 comments:

  1. Wah ini soto bathoknya yang menggoda

    ReplyDelete
  2. Sekilas dilihat letak lokasinya yang berada di bawah permukaan tanah, nyaris mirip dengan lokasi salah satu dari tiga serangkai candi Sengi, mas.
    Juga letaknya dikelilingi persawahan dan untuk menuju kesana melewati jalur blusukan ..

    Aku jadi penasaran pengin nyicipin sotonya :)
    Unik penyajiannya pakai batok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Disilahkan mencicipi saotonya mas,endeus rasanya.

      Delete
    2. Siaaap, sobat ...
      Siap disantap endeusnya saoto bathoknya ... ;)

      Delete
    3. Malah aku kelupaan mampir ke warung saoto bathoknya saat liburan ke candi Sambisari 2 minggu lalu, mas.
      Membaca ulang post ini baru teringatkan lagi kalo ada soto rekomen dari mas Adi.

      Mau menghubungi mas Adi, ngga punya kontaknya.

      Delete
  3. Mau Dong saoto batoknya pasti enak ya...kalau dikampung saya namanya SAUTO mas..

    ReplyDelete
  4. Wah, Pak Petani berjasa banget tuh. Kalo diliat dari sejarah penemuannya dia yg nemuin gara2 tertimbun abu vulkanik. Arsitekturnya sepintas masih baik.

    ReplyDelete
  5. sering saya lewati, ternyata ada candi sambisari ... jogja emang luwar biasa :) ...

    ReplyDelete
  6. Entah kenapa kalau orang-orang wisata ke candi sambisari pasti tak akan pernah lupa sama Soto bathok ini. Jujur aja dulu pernah ke Sambisari tapi belum pernah beli. Ini di area mana bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di luar komplek candinya mbak, di sebelah utara candi

      Delete
  7. Lingkungan candinya bersih asri ya mba, jadi pengen foto foto juga hahaha ini memang nyebutnya saoto ya hahaha, maklum biasa tahunya soo

    ReplyDelete
  8. Beberapa kali ke Jogya, belum singgah ke candi sambisari ini.. candinya tidak terlalu besar, tapi lingkungannya sangat asri banget ini.. InshaAllah next ke Jogya semoga bisa mengunjungi candi sambisari ini

    ReplyDelete
  9. Candi Sambisari cantik, ya. Walau nggak gede, tapi bagus. Saya ke sana beberapa tahun yang lalu. Tapi terus hujan, maka langsung balik hotel. Nggak sempat makan saoto bathok. Jadi penasaran.

    ReplyDelete
  10. Wah waktu ke jogja ga senpat ke sini..mdh2an next bs ke sini

    ReplyDelete
  11. Asyik bangat nih Mas, usai mengunjungi Candi Sambisari diakhiri dengan menikmati Saoto Bathok. Jadi pengen jalan-jalan ke sini juga nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fast reading detected. Iya ni mas Imawan, saya kemarin makan saoto dulu lanjut eksplore Candi Sambisari. :)

      Delete
  12. Bagus dan adem banget ya pemandangannya. Gak serame candi-candi lainnya. Btw, aku belom pernah tuh makan Saoto Bathoknya. Di sini kayaknya gak ada deh. Jadi penasaran dengan rasanya :D

    ReplyDelete
  13. Kenapa candi identik di sekitarnya dengan rumput hijau ya mas? Kecuali borobudur mungkin ya

    ReplyDelete
  14. Subhanallah indah sekali peninggalan nenek moyang ya mas...bisa berwisata sambil mengenalkan sejarah kepada anak

    ReplyDelete
  15. Wisata gak sekedar jalan-jalan , tapi juga menambah wawasan sejarah masa silam..
    Nikotin kuliner bonus...duh mendadak laper..

    ReplyDelete
  16. Candi nya tampaknya masih belum begitu diketahui khalayak ya..sehingga belum terlalu ramai pengunjung.asyik banget sih habis lelah berjalan-jalan kemudian menikmati soto yang hangat

    ReplyDelete
  17. Saoto Bathok Mbah Katro, namanya lucu, gurih gurih nyooy nih pasti rasanya

    ReplyDelete
  18. pengen rievew candi sambisari sambil nge vlog

    ReplyDelete
    Replies
    1. Disilakan om, kabar2 siapa tau saya bisa menemani ngevlog. Hahai

      Delete